Bagaimana menjadi pendengar yang baik dalam bisnis
Keterampilan mendengarkan yang baik sangat penting untuk kesuksesan bisnis. Ini adalah keterampilan yang penting, terutama bagi mereka yang menduduki posisi manajemen. Banyak orang percaya bahwa komunikasi yang efektif hanya membutuhkan berbicara dengan fasih. Namun, bagian penting dari komunikasi yang efektif adalah mendengarkan.
Sulit untuk benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan seseorang, terutama di zaman internet dan teknologi berkecepatan tinggi ini. Namun pendengar yang terampil memperhatikan setiap detail kecil, bukan hanya bagian yang memerlukan tanggapan. Meluangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan berarti lebih sedikit kesalahan, lebih banyak penyelesaian masalah, penyelesaian konflik, dan lebih sedikit waktu yang terbuang untuk menyelesaikan tugas.
Jordan Sudberg adalah CEO dan Direktur Medis Manajemen Nyeri Rehabilitasi Tulang Belakang dan Olahraga. Penelitiannya selama bertahun-tahun di bidang kedokteran fisik dan neuromuskuler dapat dikaitkan dengan kemampuannya sebagai pendengar yang baik. Dr Sudberg melihat pasien yang terkadang mengalami rasa sakit yang luar biasa. Ia harus mendengarkan dengan seksama untuk memberikan diagnosis dan pengobatan yang benar. Pemimpin bisnis atau organisasi yang mendengarkan kritik membangun dari karyawan dan pelanggannya akan selalu sukses.
Ciri-ciri pendengar yang baik
Pendengar yang baik bisa belajar dari orang lain dan berhubungan dengan siapa pun. Mendengarkan bukan sekedar mendengarkan apa yang dikatakan oleh pendengar, tetapi ikut serta secara aktif dalam pembicaraan. Menggunakan bahasa tubuh dan mengajukan pertanyaan adalah cara yang bagus untuk melakukan presentasi
minat, membangun kepercayaan dan mendapatkan pemahaman. Berikut lima ciri pendengar yang baik:
1. Pendengar yang baik tidak pernah menyela orang lain. Mereka sabar dan akan menunggu hingga presentasi selesai sebelum meminta klarifikasi. Menyela pembicara secara terus-menerus tidak hanya membuat frustasi tetapi juga dapat menyebabkan mereka kehilangan alur berpikir.
2. Pendengar yang efektif 100% berinvestasi dalam percakapan atau pengarahan. Hadir berarti tidak terganggu dan menjaga kontak mata.
3. Mendengarkan berarti memperhatikan, bukan sekedar menanggapi. Berfokus pada cara berpartisipasi dalam diskusi dapat menyebabkan kesalahpahaman dan kesalahan.
4. Dokter yang sukses hanya dapat mendiagnosis dan menangani masalah medis dengan mengajukan pertanyaan yang relevan. Dr Jordan Sudberg mendengarkan pasiennya dengan cermat dan kemudian mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memberikan perawatan.
5. Pendengar yang terampil selalu ingin tahu. Mereka fokus pada apa yang dikatakan dan bersemangat untuk belajar.
Bagaimana menjadi pendengar yang baik dalam bisnis
Langkah pertama dan terpenting untuk menjadi pendengar yang baik dalam bisnis adalah memiliki pikiran terbuka. Tetap berpikiran terbuka berarti mendengarkan tanpa langsung mengambil kesimpulan atau melontarkan kritik negatif.
Bisnis yang sukses adalah bisnis yang beragam dan inklusif. Ini menyatukan karyawan dari semua lapisan masyarakat untuk berkontribusi pada pertumbuhan organisasi.
Langkah penting lainnya untuk menjadi pendengar yang baik adalah mengajukan pertanyaan yang relevan dan menggugah pikiran. Meminta rincian lebih lanjut atau mencari klarifikasi dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang efektif.
Pemimpin bisnis yang baik memiliki empati dan mempertimbangkan kebutuhan karyawan dan pelanggannya. Pendengar yang baik menempatkan dirinya pada posisi pembicara dan merasakan semua emosinya.
Terakhir, pendengar yang baik memperhatikan bahasa tubuhnya. Tunjukkan ketertarikan pada apa yang dibicarakan dengan menghadap pembicara, melakukan kontak mata, dan mencondongkan tubuh ke arahnya.
Menjadi pendengar yang terampil membutuhkan latihan, namun keterampilan ini akan memastikan adanya suasana kepercayaan di organisasi Anda.