Moskow — Sebuah pesawat penumpang Azerbaijan yang membawa puluhan orang jatuh di kota Aktau di Kazakh barat pada hari Rabu, dan kementerian darurat Kazakhstan mengatakan sedikitnya 28 orang selamat dan dirawat di rumah sakit.
Kementerian mengkonfirmasi melalui pernyataan Telegram bahwa 67 orang berada di dalam pesawat, termasuk lima awak. Kantor berita Rusia Interfax mengutip kementerian yang mengatakan mungkin ada lebih banyak orang yang selamat.
Azerbaijan Airlines sebelumnya mengatakan pesawat Embraer 190 melakukan pendaratan darurat sekitar dua mil dari Aktau.
Kementerian Darurat Kazakhstan awalnya mengatakan 25 orang selamat dari kecelakaan itu, namun kemudian merevisi jumlah tersebut menjadi 27 dan kemudian menjadi 28 orang seiring operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi kecelakaan terus berlanjut, dengan kemungkinan jumlah korban tewas menurun.
Pesawat itu dijadwalkan terbang dari ibu kota Azerbaijan, Baku, ke kota Grozny, Rusia, di Kaukasus Utara.
Juru bicara Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan informasi awal menunjukkan bahwa pilot memilih terbang ke Aktau setelah serangan burung menyebabkan keadaan darurat di pesawat.
Reuters mengatakan kantor berita Rusia menyebutkan pesawat itu mengubah rutenya karena kabut tebal di Grozny.
Menurut Reuters, Interfax melaporkan bahwa pihak berwenang Kazakhstan mengatakan mereka telah mulai menyelidiki kemungkinan penyebab kecelakaan itu, termasuk masalah teknis.
Video ponsel yang beredar online menunjukkan pesawat itu turun tajam sebelum menghantam tanah dalam bentuk bola api. Kementerian Manajemen Darurat mengatakan kru telah memadamkan api di lokasi kejadian.
Rekaman lain menunjukkan bagian badan pesawat terlepas dari sayap dan sisa pesawat tergeletak di rumput. Rekaman tersebut sesuai dengan warna pesawat dan nomor registrasinya.
Menurut Reuters, rekaman kecelakaan yang belum dikonfirmasi menunjukkan orang-orang tersandung bagian badan pesawat yang masih utuh.
Data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24.com menunjukkan bahwa pesawat menunjukkan pola yang benar saat mendekati Bandara Aktau, bergerak naik turun ketinggian secara signifikan di menit-menit terakhir penerbangan sebelum menabrak tanah.
FlightRadar24 mengatakan secara terpisah dalam sebuah posting online bahwa pesawat menghadapi “gangguan GPS yang intens” yang “menyebabkan pesawat mengirimkan data ADS-B yang salah,” mengacu pada informasi yang memungkinkan situs pelacakan penerbangan melacak pesawat dalam penerbangan. Rusia di masa lalu telah dituduh mengganggu transmisi GPS di wilayah yang lebih luas.
Embraer tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Rabu pagi. Azerbaijan Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan memberikan informasi terbaru kepada publik tentang situasi tersebut dan mengubah spanduk media sosialnya menjadi hitam pekat.