Jika berbicara tentang genre tertentu seperti black metal, ada satu nama yang pasti sering Anda dengar, yaitu “Mayhem”. Jika Anda belum pernah mendengar atau melihat band ini tampil, 25th Hari jadi yang mereka rayakan adalah saat yang tepat untuk mempelajari rahasia band ini dan mengapa band ini begitu sering disebutkan.
Apa arti Mayhem bagi dunia metal
Mayhem adalah salah satu band paling kontroversial di black metal. Mereka melahirkan fase berikutnya dari scene black metal selama gelombang kedua. Biasanya, kancah black metal dibagi menjadi gelombang pertama dan gelombang kedua.
Gelombang pertama umumnya ditentukan oleh grup pop seperti Venom, Bathory dan Hellhammer, sedangkan gelombang kedua dimulai dengan Mayhem. Pada tahun 1984, mereka membentuk band bernama Mayhem di Oslo, Norwegia. Suara, tema lirik, tata rias klasik, pertunjukan live yang gila, dan kejadian awal lainnya semuanya digabungkan untuk membuat band ini menonjol dari yang lain dan menyebarkan Injil black metal mereka ke seluruh dunia.
Tahap awal band
Pada masa awal mereka, band ini terdiri dari vokalis Per Yngve Ohlin (alias Dead), gitaris Oystein Aarseth (alias Euronymous) dan Varg Vikernes (alias Count Grishnackh dari Burzum). Pada awalnya, pada periode pertama band, bassisnya adalah Jorn Stubberud, juga dikenal sebagai Necrobutcher, dan drummernya adalah Kjetil Manheim. Konon lagu-lagu dalam album “Mayhem with Mercy” terinspirasi dari nama Mayhem.
Pengaruh band
Pengaruh utama mereka cukup jelas. Ini termasuk Black Sabbath, Motorhead, Slayer, Bathory, Hell Hammer, Sodom, Destruction, Celtic Frost, Death, Kreator dan band lainnya. Bahkan, Mayham juga dikenal sering meng-cover lagu Motorhead, Venom, dan Black Sabbath.
Mereka merilis EP debut mereka dari label independen Euronymous bernama Posercorpse Music. EPnya berjudul Deathcrush. Album luar biasa ini ditulis oleh mantan rekan band Mayham dan terjual lebih dari 1.000 eksemplar. Album ini masih memberikan suara asli dari masa muda yang penuh gairah.
Pada tahun 1988, mantan penyanyi utama Maniac dan Manheim digantikan oleh penyanyi Swedia Per Yngve Ohlin, yang dikenal sebagai Dead. Drummer lokal Jan Axel Blomberg (Hellhammer) juga bergabung dengan band dan Mayham memperkenalkan adegan baru dan mengejutkan dengan penampilan gila The Dead baik di dalam maupun di luar panggung. Dead tahu sejak awal untuk mengaplikasikan cat mayat yang paling menarik perhatian. Konsep riasannya yang brilian bukan sekedar seni yang keren, melainkan upaya untuk membuatnya tampak seperti penampakan mayat sebenarnya. Dia akan mengubur kostum panggung di tanah, memakainya pada malam pertunjukan, dan mengeluarkan mayatnya. Dade juga dikenal karena tingkah lakunya yang gila, seperti melukai dirinya sendiri dengan pisau berburu yang tajam, pecahan kaca, dan benda tajam lainnya yang ia sukai selama penampilannya.
Untuk memaksimalkan suasana, orkestra kerap menggantungkan kepala babi atau domba pada tiang kayu dan menyimpannya tepat di depan panggung. Bisa dibayangkan betapa aneh dan kejamnya eksperimen yang dilakukan selama pertunjukan Mayham.
Para anggota Mayhem pindah ke sebuah rumah kayu tua di hutan jauh dari Oslo. Mereka menggunakan rumah itu untuk jam session dan pesta. Di mana pun kekacauan terjadi, selalu ada kekerasan. Lagu yang mereka tulis untuk album “De Mystriis Dom Sathanas” ditulis di lokasi tersebut.