Pesta sudah berakhir.
Party City, yang telah menjalankan bisnisnya selama hampir empat dekade, akan menutup semua tokonya, menurut sebuah laporan.
Menurut CNN, CEO Party City Barry Litwin mengatakan kepada karyawan perusahaan pada hari Jumat bahwa perusahaan akan segera “menghentikan” operasinya. Dia juga dilaporkan mengatakan kepada mereka “hari ini akan menjadi hari terakhir mereka bekerja.”
“Tidak diragukan lagi, ini adalah pesan tersulit yang pernah saya sampaikan,” kata Litwin, menurut CNN.
Party City Holdco Inc. mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada tahun 2023, dengan harapan dapat merestrukturisasi utangnya di tengah masalah rantai pasokan dan kenaikan inflasi.
Menurut situs webnya, Party City memiliki lebih dari 700 toko milik perusahaan dan waralaba di Amerika Utara dan merupakan “pemimpin global dalam industri perayaan, menghadirkan kegembiraan dan inspirasi bagi pelanggan di lebih dari 70 negara.”
“Sebagai pengecer perlengkapan pesta terbesar di Amerika Utara, Party City adalah tujuan belanja utama untuk segala jenis perayaan, menawarkan pilihan produk yang luas dan inovatif dengan nilai yang tinggi,” demikian pernyataan situs web tersebut.
Punya tip berita? Hubungi Jessica Botelho di jabotelho@sbgtv.com atau x.com/J_Botelho_TND. Konten National Desk disediakan oleh Sinclair, perusahaan induk dari FOX45 News.